Antara Kesaktian Dan Masuk Angin

Disuatu negeri antah berantah hiduplah seorang yang memiliki kesaktian sangat tinggi, dimana kesaktiannya tersebut sangat sulit untuk dicari tandingannya.

Bukan hanya sakti dan digdaya tapi juga kebal terhadap berbagai macam senjata, baik senjata tajam, senjata api ataupun senjata yang ada didalam sarung ( maksudnya berbagai macam senjata yang lainnya )

Dan karena kesaktiannya tersebut Si Pajio ini begitu disegani baik itu oleh kawan ataupun oleh lawan-lawannya, baik itu oleh lawan politik, lawan catur, lawan bicara dan juga lawan didalam selimut.

Selama ini hampir tidak ada hal yang membuat paijo merasa jerih ataupun takut dan belum pernah ada lawan-lawannya yang berhasil mengalahkan kesaktian Paijo.

Hanya satu hal yang berhasil membuat Paijo keok dan tak berdaya yaitu Masuk Angin.

Dimana suatu hari pria yang terkenal gagah perkasa, digdaya dan sakti mandra guna, duduk tak tak berdaya didepan rumahnya sambil kekaring, seolah-olah kesaktian yang dimiliki paijo tak nampak pada dirinya dikarenakan kemasukan angin.

Ditengah rasa meriang bin nggregesi yang melanda Paijo, tiba-tiba saja dia dikagetkan oleh kehadiran sesosok manusia yang sudah tak asing lagi dimata Paijo.

Keno opo tho lek, kok sajake lemah letih tur lesu ngono, tiba-tiba saja Paidi membuka percakapan dengan paijo.

Paijo : Opo ora ngerti yen aku iki lagi masuk angin.

Paidi : Wadalah jarene wong sakti, pendekar digdaya kok masuk angin.

Paijo : Dengkulmu mlocot, arepo pendekar tetep wae ora biso nolak angin

Itulah manusia, setinggi apapun kepandaian, kesaktian, dan jabatannya, tetap saja tidak ada yang kebal terhadap masuk angin, dan suatu saat pasti akan dikalahkan oleh masuk angin.

Mungkin hanya Si bejo saja yang tidak takut dengan masuk angin, karena orang bejo Minumnya bintang tujuh masuk angin.

Tweet