Ada Dilema Dalam Semangkok Wedang Ronde


Setiap kali saya menikmati semangkok wedang ronde, entah mengapa selalu muncul dilema dalam hati dan pikiran saya, yang pertama mungkin karena kebanyakan wedang ronde disajikan menggunakan mangkok.

Padahal anda tahu kalo wedang itu bahasa indonesia adalah minuman, yang mana kalo minuman itu biasanya disajikan menggunakan gelas, lha ini mau dibilang minuman, tapi kok disajikan menggunakan mangkok kecil.

Mau dibilang sup, kok rasanya manis dan pedas, meskipun ada juga sup yang rasanya manis yaitu sup buah, hanya saja kebanyakan penjual sup buah menyajikannya menggunakan gelas khusus.

Dan yang kedua yaitu hal yang benar-benar menimbulkan dilema dan pertanyaan di benak saya, meskipun pikiran saya ini sering berfikir ngeres dan nyeleneh, tapi yang namanya dilema tetaplah dilema.

Saya sering berfikir setiap kali menikmati wedang ronde, dimana pun saya membeli wedang ronde selalu ada persamaan yang saya temukan yaitu indil-indilnya hanya ada dua, belum pernah saya menemukan wedang ronde yang indil-indil tiga atau lebih.

Mungkin karena hal inilah makanya diberi nama Ronde, yaitu indil-indilnya ada dua, Ro berati loro atau dua, sedangkan nde berarti indil-indil.

Barang kali kalo indil-indilnya tiga, maka namanya jadi Lunde, dan untungnya dalam semangkok wedang rode tidak berisi lima indil-indil, sebab kalo sampai isinya lima, pasti akan terjadi sengketa dengan salah satu merk Biskuit.

Dan mungkin hal itulah yang sengaja dihindari oleh pencipta wedang ronde, mereka sengaja tidak memberi lima indil-indil kerena namanya akan jadi Monde, Mo berarti limo atau lima dan nde artinya indil-indil.

Kalo hal itu benar-benar sampai terjadi, pasti akan terjadi sengketa antara penjual wedang jahe dan penjual biskuit, karena memperebutkan nama Monde untuk produk mereka.




14 komentar:

  1. hahaha, nggak mungkin lah . penjual biskuit juga suka wedang ronde pak :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin karena penjual biskuitnya juga suka wedang ronde, maka penjual rondenya jadi sungkang buat ganti nama jadi monde

      Hapus
  2. Hahaha.. Untung saja si penjual wedang ronde nggak mau ada banyak bersaengketa jadi di kasih dua saja cukup. Ya dua saja cukup.. Hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebab dengan 2 indil-indil saja sudah puas, jadi gak perlu nambah lagi

      Hapus
  3. cukup dua memang sudah menjadi program Pemerintah sejak tahun 1978, itu mah programnya orde baru, maka untuk menjadi pengikut pemerintah minumlah segera wedang ronde dan wedang rondo sekaligus yah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekali mang dengan minum wedang ronde plus minum wedangnya rondo, badan jadi semakin anget

      Hapus
  4. untungnya cuman dua,, kalau 5 yang pasti bakal ada sengeketa,, atau aksi bela rondo, eh ronde... hahah :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul sekali mas, cukup dengan 2 saja sudah pas untuk rondonya, eh untuk rondenya

      Hapus
  5. Dua indil-indil berarti emang sudah diperhitungkan ya mas, kalau tidak maka akan terjadi sengketa perebutan hak paten dong...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang sudah dari sananya mas, karena memang untuk mengindari sengketa dan agar tidak saling bersinggungan, hehehe

      Hapus
  6. Kalau lima jadi sengketa, harus ngurus hak peten pula nanti para penjual wedangnya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selain mengurus hak paten, tentu masih harus mengurus, hak hak yang lainnya

      Hapus
  7. Haha.. ada-ada aja sih mas. AKu jadi pengen coba lagi wedang ronde. Waktu itu nyoba disaat cuaca hujan jadi lebih seger..

    Isi indilnya dua itu biar para pembeli yang pengen lagi, bisa nambah..hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mas sebab 2 indil-indil selalu berhasil membuat orang jadi penasaran dan ketagihan, sehingga pengennya nambah terus

      Hapus

Ada Dilema Dalam Semangkok Wedang Ronde