Si Tukang Tambal Ban


Nama saya Prastiyo.

Nama ini jelas bukanlah nama samaran, lha wong memang tujuannya biar terkenal je. 

Nama saya ini.

Nama aseli alias orsinil pemberian dari orang tua, jadi saya khususken untuk blog ini, saya gunakan nama aseli.

Nah buat yang belum kenal silahkan perkenalkan dulu, nama saya Sukur Puji Prastiyo, asli dan tulen dari Temanggung, profesi saya adalah Tukang Tambal Ban, dengan gelar STB ( Spesialis Tambal Ban ).

Profesi ini bisa dibilang unik "menurut pendapat pribadi", lha bagaimana tidak unik ...? wong hampir setiap hari saya kerjanya ulah jeroan ( mainin daleman ).

Hussst jangan ngeres dulu pikirannya, daleman disini maksudnya daleman ban, bukan daleman yang lain.

Sembilan tahun menjalani profesi sebagai Dokter specialis tambal ban, bahasa gaulnya atau istilah kekiniannya Tukang Tambal Ban, membuat saya sedikit banyak bisa merasakan suka dukanya mencari nafkah untuk keluarga.

Selama menjadi tukang tambal ban, pernah saya dapat pasien yang penampilannya keren, gayanya seperti boss, mobilnya pun bagus, tapi giliran kasih ongkos pelitnya minta ampun, 

Jebul montor silihan ( ternyata mobil pinjaman )

Pernah juga saya dapat pasien yang minta ini dan itu, suruh ini dan itu, pinjam ini dan itu, giliran selesai ongkosnya cuma Terima Kasih.

"Asem kok, wes sayah-sayah upahe matur nuwun tok, matur nuwun ra keno gawe tuku beras".

Sialan, sudah capek-capek ongkosnya cuma terima kasih, terima kasih aja gak bisa buat beli beras.

Tapi pernah juga saya dapat pasien yang penampilannya biasa saja, mobilnya juga biasa saja, pokoke serba biasa, tapi baiknya luar biasa laksana dewa yang turun dari khayangan.

Waduh efek kebanyakan baca serial silat nih.

Pasien yang ini kalo kasih ongkos sering berlebih, tipe-tipe pasien kesukaan saya dan sering bikin kangen, hehehe.

Lha bagaimana tidak bikin kangen, wong kalo mompa ban di tempat saya, mau mompa 1 ban atau mompa 5 ban kasih ongkosnya = nambal ban, jelas dong saya suka, apalagi kalo sering dapet pasien seperti ini.

Namanya juga usaha, rejeki itu bisa dibilang Ki Ra Ajek, yang kalo diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia yang baku dan benar, artinya Tidak Tetap.

Memang kalo berbicara soal rejeki, semuanya tidak tetap alias dong-dongan ( kadang-kadang ) kadang dapat banyak kadang dapat sedikit, kadang susah, kadang juga gampang.

Nah sekarang, saat tulisan ini dibuat kalender dirumah saya mununjukan tanggal 25 mei 2017, semoga saja sama dengan kalender dirumah anda masing-masing.

Sebab kalo sampai tidak sama berarti kelender saya yang selenco ( tidak beres ) sendiri.

Artinya kalo sekarang tahun 2017, berarti kurang lebih sembilan tahun saya bergelut dengan profesi tukang tambal ban, dan entah mengapa saya makin suka dengan profesi ini.

Pesan dari embah alias eyang kakung saya, "Ojo seneng pilih-pilih gawean, opo sing ono lakoni kanthi bungahing ati".

Pesan dari eyang kakung saya kalo diterjemahkan kurang lebih artinya seperti ini "jangan suka pilih-pilih pekerjaan, apapun pekerjaan yang ada jalani dengan senang hati".

Jadi intinya apapun profesi kita entah itu tukang tambal ban seperti saya, seperti apapun pasien yang kita hadapi harus dilayani dengan senang hati, mau mereka pelit atau tidak, rewel atau tidak, semua harus dianggap dan dilayani dengan sama.




0 komentar:

Posting Komentar

Previous Posting Lebih Baru
Si Tukang Tambal Ban